Belanja Produk Dalam Negeri Capai Rp23 Triliun, SIG Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Senin, 28 April 2025 – 22:28 WIB

Karyawan SIG melakukan inspeksi produk carry idler di workshop CV Desra Teknik, Padang, Sumatra Barat, yang berfungsi sebagai penopang belt conveyor untuk transport material dalam proses produksi semen. Foto dok SIG

Peningkatan ini tak lepas dari pendampingan secara menyeluruh yang dilakukan oleh SIG, mulai dari edukasi spesifikasi produk, pembuatan prototipe, proses uji coba, hingga tes performa di pabrik SIG.

Baca Juga:

Bakal Buyback Saham Rp300 Miliar, SIG Tempuh Lewat 2 Tahap Ini

Sebanyak 17 UKM tersebut di antaranya PT Papaja Maju Mandiri, PT 3S International, PT Kawani Tekno Nusantara, PT Bimuda Karya Teknik, PT Sari Teknindo Perkasa, CV Desra Teknik, PT
Aneka Mitra Indoguna, PT Ganding Toolsindo, PT Cahaya Abadi Technic.

Kemudian CV Rejeki Abadi Machinery, PT Putra Bungsu Makmur, PT Baja Kurnia, PT Kito Multi Industri, PT Utama Karya Techindo, PT Harapan Jaya Globalindo, PT Granada Andalusia Perkasa, dan PT Mustajaya.

“Melalui program substitusi suku cadang impor dengan beralih pada produk berbasis UKM, SIG menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan yang saling menguntungkan. SIG dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dengan mendapatkan produk suku cadang yang andal secara teknis maupun ekonomis,” kata Vita.

"Di sisi lain, para pegiat UKM mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan, serta di saat yang bersamaan, meningkatkan daya saing mereka dalam menghadapi persaingan bisnis," imbuhnya.(chi/jpnn)