Belasan Daerah di Jateng Dilanda Bencana, Termasuk Kabupaten Pekalongan

Penyaluran bantuan pun telah dilakukan di belasan daerah terdampak bencana. Namun, pihaknya hanya menyuplai kekurangan sesuai kebutuhan kabupaten/ kota tersebut.
"Bantuan logistik sudah disalurkan. Saat ini pasokan makanan mengandalkan gudang bahan pangan di masing-masing kabupaten kota terdampak," ujarnya.
Kendati begitu, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana menyebut alih fungsi lahan menjadi penyebab banjir dan tanah longsor. Daerah perbukitan yang seharusnya menjadi penopang, justru dipangkas dan dijadikan bangunan.
Menurutnya, wilayah atas harusnya menjadi penopang untuk serapan air. Namun, kondisi itu perlahan tak dilakukan, justru lahannya dibangun untuk keuntungan finansial.
"(Daerah atas, red) yang tadinya memang di situ hutan dengan pohon-pohon yang bisa menghambat air atau menyerap air, itu sudah beralih fungsi menjadi perkebunan yang ditanami kentang," tutur Nana.
Keadaan tersebut mengakibatkan fungsi tanah sebagai serapan air menjadi tidak sempurna. Pasalnya, intensitas penyerapannya berkurang akibat lahannya gundul.
Nana menyatakan kondisi tersebut akhirnya membawa sedimen dari hulu mengalir hingga hilir hingga membuat pendangkalan.
"Ketika hujan intensitas besar, alam tidak bisa menahan air. Yang terjadi adalah banjir, dan sungai tersebut tidak mampu menyalurkan air. Air itu meluap ke kanan, dan ke kiri, dan melewati tanggul yang ada," ujarnya.
Belasan daerah di Jateng dilanda bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Salah satunya di Kabupaten Pekalongan.
- ATR/BPN: Hampir Seperlima Tanah di Jateng Belum Jelas Status Hukumnya
- Kementerian PKP Akan Renovasi 500 Rumah Warga Miskin Ekstrem di Jateng
- Kabar Baik soal Penempatan Guru PPPK di Jateng, Semoga Relokasi Disetujui
- Banyak Aduan Penempatan PPPK Guru di Jateng, Ini Solusinya
- Isu Pemekaran Provinsi Menguat, Pemprov Jateng Sebut Tak Ada Urgensinya
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar