Belasan Daerah di Jateng Dilanda Bencana, Termasuk Kabupaten Pekalongan
Penyaluran bantuan pun telah dilakukan di belasan daerah terdampak bencana. Namun, pihaknya hanya menyuplai kekurangan sesuai kebutuhan kabupaten/ kota tersebut.
"Bantuan logistik sudah disalurkan. Saat ini pasokan makanan mengandalkan gudang bahan pangan di masing-masing kabupaten kota terdampak," ujarnya.
Kendati begitu, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana menyebut alih fungsi lahan menjadi penyebab banjir dan tanah longsor. Daerah perbukitan yang seharusnya menjadi penopang, justru dipangkas dan dijadikan bangunan.
Menurutnya, wilayah atas harusnya menjadi penopang untuk serapan air. Namun, kondisi itu perlahan tak dilakukan, justru lahannya dibangun untuk keuntungan finansial.
"(Daerah atas, red) yang tadinya memang di situ hutan dengan pohon-pohon yang bisa menghambat air atau menyerap air, itu sudah beralih fungsi menjadi perkebunan yang ditanami kentang," tutur Nana.
Keadaan tersebut mengakibatkan fungsi tanah sebagai serapan air menjadi tidak sempurna. Pasalnya, intensitas penyerapannya berkurang akibat lahannya gundul.
Nana menyatakan kondisi tersebut akhirnya membawa sedimen dari hulu mengalir hingga hilir hingga membuat pendangkalan.
"Ketika hujan intensitas besar, alam tidak bisa menahan air. Yang terjadi adalah banjir, dan sungai tersebut tidak mampu menyalurkan air. Air itu meluap ke kanan, dan ke kiri, dan melewati tanggul yang ada," ujarnya.
Belasan daerah di Jateng dilanda bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Salah satunya di Kabupaten Pekalongan.
- 16 Orang Tewas dalam Insiden Longsor di Pekalongan
- Belasan Pemancing Terseret Banjir Bandang di Petungkriyono Pekalongan
- Banjir Bandang Terjang Jembatan Cipager Cirebon, Pemprov Langsung Bergerak
- KSOP Imbau Nakhoda Kapal Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Perairan Labuan Bajo
- Ajinomoto dan Baznas Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
- Jalan Penghubung di Babat Toman Putus Total Akibat Longsor