Belasan Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar, 22 Orang Tewas, 33 Lainnya Belum Ditemukan

jpnn.com, JAKARTA - Operasi Gabungan Pencarian dan Pertolongan terhadap korban tenggelamnya belasan kapal akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat (Kalbar) diperpanjang hingga tiga hari ke depan.
"Operasi pencarian diperpanjang hingga 23 Juli,” kata Kepala Dinas Penerangan Koarmada I TNI AL Letkol Laut (P) La Ode M Holib dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/7).
Operasi pencarian itu telah berlangsung selama tujuh hari setelah 17 kapal dilaporkan hilang, terdampar, hingga tenggelam akibat cuaca buruk pada 13 Juli lalu di perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Hingga kini dilaporkan masih ada 33 korban yang belum ditemukan dalam kecelakaan laut itu.
Sementara yang telah ditemukan berjumlah 105 orang terdiri dari 83 orang ditemukan selamat dan 22 orang dalam keadaan meninggal dunia.
TNI AL sendiri merupakan salah satu unsur SAR gabungan dalam upaya pencarian korban kapal tenggelam tersebut.
Dalam dua hari terakhir (19-20 Juli), TNI AL berhasil mengevakuasi delapan korban yang terdiri dari dua korban selamat dan enam orang meninggal dunia.
Tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), dua pesawat udara patroli maritim, dan sejumlah Kapal Angkatan Laut (KAL) serta ratusan personel dikerahkan dalam pencarian operasi yang digelar Basarnas itu.
Sejauh ini Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 105 orang, terdiri dari 83 selamat dan 22 dalam kondisi meninggal dunia.
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- 2 Lansia Hilang Tenggelam di Perairan Sungai Musi, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- Tim SAR Gabungan Temukan Korban yang Tenggelam di Sungai Lim
- Usut Kasus Korupsi di Kemenhan, KPK Panggil eks Direktur DKB
- Siswi Kelas 3 SD Tenggelam di Sungai Komering, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 2 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, 1 Masih Hilang