Belasan Pabrik Tahu Bangkrut
Harga Kedelai Naik, Pengusaha Panik
Rabu, 25 Juli 2012 – 04:32 WIB
CILEDUG - Belasan pabrik tahu dan tempe di Wilayah Timur Cirebon (WTC) terancam gulung tikar. Hal itu terkait dengan melonjaknya harga kedelai memasuki musim kemarau dan bulan Ramadan. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan harga kedelai mencapai 50 persen dari harga biasa.
Menurut salah seorang pengusaha tahu terkenal di Desa Ciledug Lor RT 06 RW 02, Kecamatan Ciledug, Madrais, kenaikan kedelai sudah terjadi pada awal Juli 2012. Kenaikan tersebut terus berangsur-angsur hingga mencapai puncaknya pada awal Ramadan lalu.
Baca Juga:
Dikatakan Madrais, untuk satu kilogram kedelai, dibelinya dari petani di wilayah Cirebon sebesar Rp7.700. Padahal, dirinya selalu membeli kedelai seharga Rp5.000 per kilogram sebelum bulan Ramadan. "Karena ada kenaikan kedelai, kita tidak bisa kejar terget pemasukan. Akibatnya, kita selalu menutupi bahan baku dari hasil keuntungan saja. Sangat sulit untuk meraih untung besar," paparnya saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (24/7).
Pria berkacamata ini menambahkan, jika tidak bisa mempertahankan pemasukan dengan pembelian bahan baku, maka mau tak mau siapa pun pengusahanya dipastikan gulung tikar. Madrais menyebut, di wilayah Kecamatan Ciledug dan Pabuaran saja, ada belasan yang terpaksa berhenti beroperasi mengolah tahu dan tempe. "Alasan gulung tikar ya itu, pengusaha tidak punya manajerial yang baik," ungkapnya.
CILEDUG - Belasan pabrik tahu dan tempe di Wilayah Timur Cirebon (WTC) terancam gulung tikar. Hal itu terkait dengan melonjaknya harga kedelai memasuki
BERITA TERKAIT
- Ini Upaya Polda Riau Cegah Distribusi Sembako Terganggu Saat Melewati Jalintim KM 83
- Pelajar SD di Muara Enim Hilang Tenggelam di Sungai Niru, Tim SAR Lakukan Pencarian
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir di Wilayah Ini
- Longsor di Jombang, 2 Warga Dilaporkan Hilang
- Respons Dedi Mulyadi soal Rencana Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara
- Korban Meninggal Akibat Longsor di Pekalongan Bertambah, 5 Orang Hilang