Belasan Perusahaan Australia Berbagai Bidang Tertarik Berinvestasi di Indonesia
“Nilai investasi yang direncanakan untuk pembangkit listrik tenaga air yang akan dibangun mencapai US$ 100 juta (atau setara Rp 13,5 triliun),” ungkapnya dalam rilis yang diterima Australia Plus.
Walau sebagian besar calon investor masih berada pada tahap penyampaian minat, namun hal ini telah memberi angin segar pada dunia investasi Indonesia.
Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, yang mendampingi Kepala BKPM sepanjang kunjungan di negeri kanguru menuturkan, kegiatan usaha yang dilakukan calon investor Australia diharapkan bisa berkontribusi positif dalam pembangunan Indonesia.
“Contohnya untuk investor galangan kapal dan pelabuhan diharapkan dapat mendorong pembangunan pelabuhan besar maupun kecil di kawasan timur Indonesia sehingga kerjasama yang baik yang telah dibina dengan pelabuhan Townsville di Queensland dapat terus dikembangkan,” jelasnya.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Kepala BKPM yang menyebut bahwa salah satu calon investor yang bergerak di bidang jasa konstruksi bahkan telah melontarkan keseriusannya untuk berkontribusi dalam dunia maritime Indonesia, dengan membangun galangan kapal dan reparasi kapal.
“Nilai investasi untuk jasa pengerukan adalah mendatangkan 1 kapal keruk senilai US$ 5 juta (atau setara Rp 67,5 miliar) dan rencananya mereka akan memasukkan 3-5 kapal. Sehingga perikiraan rencana investasi untuk jasa konstruksi pengerukan dan industri kapal keruk dan perawatannya sekitar US$ 16-30 juta (atau setara Rp 216-405 miliar),” ungkap Franky Sibarani.
Kepala BKPM ini baru saja menyelesaikan kunjungannya ke Australia dan Selandia Baru. Australia dipilih dalam lawatan kerja karena negara tetangga ini adalah salah satu sumber investor potensial bagi Indonesia.
Data BKPM mengungkap, sepanjang tahun 2010-2015, investasi sebesar US$ 2,1 miliar (atau setara Rp 28,35 triliun) dari sektor pertambangan, kimia dasar dan infrastruktur Australia masuk ke Indonesia.
Dan tahun ini, angka investasi pada trimester pertama (Januari-Maret) 2016 dari Australia tercatat sebesar US$ 59,98 juta (atau setara Rp 809 miliar), yang terdiri dari 131 proyek investasi dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5.070 orang.
Sepulang dari kunjungan ke Australia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, mendapat sinyal positif dari dunia usaha negeri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki