Belasan Ribu Sarjana Tak Punya Pekerjaan
Kamis, 16 Oktober 2014 – 15:44 WIB
Hanya, ingat Irna, peningkatan jumlah sarjana menganggur bukan karena sedikitnya lowongan pekerjaan. Yang paling mencolok ialah hasil pendidikan yang tidak optimal. Meski sarjana, mereka tidak siap masuk dunia kerja, terutama industri. "Dunia pendidikan dan industri beda. Mereka tidak siap," tegasnya.
Irna mencontohkan ketidakmampuan para sarjana dalam membuat lamaran pekerjaan yang "menjual" dirinya. Karena itulah, dia mengusulkan materi kurikulum lain ke lembaga pendidikan. Yaitu, pelatihan kompetensi, soft skill, maupun attitude.
"Kami usulkan materi itu ke dispendik. Pilot project-nya di tingkat pertama dulu. Soft skill harus di-treatment sejak siswa awal masuk. Bukan setelah lulus," ungkapnya.
Disnaker berupaya mengentaskan pengangguran terdidik. Kini ada Tim Penyelarasan Dunia Pendidikan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Laras Dikdudi) Surabaya. Anggotanya adalah disnaker, ITS, sekolah kejuruan, dan bappeko.
SURABAYA - Deretan angka-angka itu membuat Kabid Penempatan, Pembinaan, dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Surabaya Irna Pawanti mengelus
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut