Belgia Mulai Longgarkan Aturan Lockdown
jpnn.com, BELGIA - Belgia berencana melonggarkan aturan lockdown (karantina wilayah) secara bertahap mulai 4 Mei, yang akan diikuti dengan menuju pelonggaran lebih jauh selama bulan itu.
Larangan yang ditetapkan Belgia, salah satu negara yang terdampak paling parah oleh COVID-19, saat ini hanya dikecualikan pada toko-toko yang menjual makanan, perkakas rumah tangga, pertamanan dan obat-obatan. Sebagian besar masyarakat diperbolehkan bekerja hanya dari rumah.
Perdana Menteri Sophie Wilmes mengatakan pada konferensi pers, setelah melakukan pembahasan selama tujuh jam, pada Jumat (24/4) bahwa Belgia kemungkinan memperketat pembatasan atau menunda pelonggaran aturan, tergantung dari situasi kesehatan.
"Sekarang saatnya untuk memandang ke masa depan," katanya.
"Tapi COVID belum menghilang, virus itu masih berada di sekitar kita dan membahayakan penduduk. Sangat penting bahwa langkah-langkah keselamatan dipatuhi selama periode penutupan ini."
Wilmes mengatakan Belgia akan perlu melakukan 25.000 sampai 30.000 uji COVID-19 per hari agar dapat mencabut lockdown.
Pelacakan kontak orang-orang yang tertular virus tersebut akan dijalankan oleh sebuah tim baru beranggotakan 2.000 orang.
Mulai 4 Mei, makin banyak tempat usaha akan diizinkan buka kembali.
Wilmes mengatakan Belgia akan perlu melakukan 25.000 sampai 30.000 uji COVID-19 per hari agar dapat mencabut lockdown.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN