Beli Elpiji 3 Kg Harus Pakai KIS sebagai Syarat
Jumat, 06 Februari 2015 – 11:26 WIB
Rencana tersebut dipastikan bukan sekadar wacana. Sebab, Wiratmadja menyebutkan, sudah ada uji coba di Pulau Batam, Kepulauan Riau, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Setelah ada evaluasi, pemerintah baru memutuskan bisa tidaknya cara yang sama diterapkan di seluruh Indonesia. ''Tapi, implementasinya, distribusi tertutupnya baru tahun depan,'' terangnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mendukung rencana itu. Dia menjelaskan, subsidi tertutup penting dilakukan supaya anggaran subsidi tidak membengkak. Apalagi, sebelumnya Pertamina mengusulkan besaran subsidi tersebut Rp 35 triliun. ''Pemerintah harus mengontrol distribusinya karena itu merupakan produk subsidi,'' katanya.
Selama ini, lanjut Ahmad, distribusi elpiji tersebut memang terbuka. Jadi, siapa saja bisa membeli dengan bebas tanpa memedulikan status sosial pembeli. Pembatasan itu perlu segera dilakukan karena disparitas harga antara tabung biru dan hijau sangat jauh. Ujung-ujungnya, terjadi migrasi pemakai gas ke yang lebih murah.
''Yang punya KIS baru boleh. Kalau nggak ada, tidak boleh beli,'' tegasnya. Ahmad memang mempunyai kekhawatiran soal jebolnya subsidi itu. Tapi, dia mencoba tenang dan menyatakan bisa meminta lagi kepada pemerintah. Apalagi, sebagai perusahaan BUMN, Pertamina harus mematuhi perintah pemerintah. (dim/c22/tia)
JAKARTA - Yang suka membeli elpiji 3 kg bisa jadi nanti tidak mudah lagi untuk mendapatkannya. Sebab, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024