Beli Voucher Listrik Rp 100 Ribu di Jakarta, Dapatnya Rp 60 Ribu
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku mendapat aduan dari masyarakat soal listrik isi ulang atau prabayar (token) yang dijalankan PT Perusahaan Listrik Negara.
"Yang jelas ada pengaduan orang kepada kami, pulsanya tidak sesuai. Yang masalah kan kamu beli voucher Rp 100 ribu, nah dapatnya cuma Rp 60 ribu. Itu yang masalah," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (10/9).
Pajak masyarakat yang menggunakan token mengalir ke pajak penerangan jalan (PPJ). Pemotongan itu dikenakan dari puksa yang dibeli oleh pelanggan.
Namun, Ahok mengatakan, persoalan dugaan mafia token yang ramai saat ini tidak terkait dengan pajak masyarakat yang lari ke PPJ.
"Penerangan mah lain, enggak ada masalah," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Seperti diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta PLN agar penerapan sistem token pulsa listrik dikaji ulang. Hal ini disebabkan minim ketersediaan dan harga yang lebih mahal.
Bahkan, Rizal sempat menyebut ada provider setengah mafia di layanan listrik dengan sistem token yang menyedot uang rakyat. (gil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku mendapat aduan dari masyarakat soal listrik isi ulang atau prabayar (token) yang dijalankan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS