Belum Ada Keluarga yang Klaim Jenazah Dita Oepriarto
jpnn.com, SURABAYA - Polisi masih menemui kendala dalam mengidentifikasi jenazah terduga teroris yang tewas dalam ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo. Penyebabnya, hingga Rabu (16/5) sore, belum ada keluarga yang mengklaim jenazah tersebut.
Polda Jatim pun memberi batas waktu sepekan bagi keluarga para pelaku teror untuk mengidentifikasi keluarganya. Pelaku yang dimaksud adalah Dita Oepriarto, Tri Murtiono, dan Anton Febrianto. Pihaknya memberi tenggat tujuh hari sejak hari ini untuk datang mengenali jenazah di RS Bhayangkara Polda Jatim.
''Karena kami memerlukan sekali data sekunder yang akan kami cocokkan, antara lain golongan darah dan DNA,'' terang Kabidhumas Polda Jatim Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim kemarin.
Bila tidak kunjung ada yang mengklaim, maka sepekan kemudian pihak Polda Jatim akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim atau Pemkot Surabaya. Jenazah-jenazah para pelaku teror itu akan dikuburkan sebagaimana mestinya.
Saat ini, jenazah-jenazah tersebut sulit dikenali karena beberapa bagian sudah hancur dan terpisah. Tidak bisa dipastikan apakah potongan tubuh tertentu merupakan milik Dita, Tri, Anton, atau lainnya.
Pihaknya juga akan membuat pengumuman di jaringan polres dan polsek se-Jatim untuk menyebarkan informasi tersebut. Diharapkan, ada keluarga yang bersedia datang untuk mengenali jenazah sehingga bisa dimakamkan secara layak.
Sementara itu, Frans juga menginformasikan bahwa kemarin paman Aisyah, putri bungsu Tri, sudah hadir di RS Bhayangkara. ''Kami sudah menjemput, tapi kalau dia tidak mau mengakui (Tri), hanya mengakui Ais, bagaimana,'' tutur Alumnus Akpol 1993 itu.
Bahkan, sang paman yang identitasnya dirahasiakan itu enggan melihat jenazah Tri. Kakeknya juga sudah mengakui Aisyah sebagai cucunya.
Polri memberi tenggat tujuh hari sejak hari ini untuk datang mengenali jenazah terduga teroris di RS Bhayangkara Polda Jatim.
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Teroris yang Ditangkap di Batu Berencana Mengebom Tempat Ibadah
- Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Para Petinggi Menyatakan Ingin Kembali Pada UU Indonesia