Belum Ada WNI Tertular Flu Babi

Belum Ada WNI Tertular Flu Babi
Belum Ada WNI Tertular Flu Babi
Institusi-institusi terkait yang menangani isu itu telah berkoordinasi secara terus-menerus yang dipimpin Departemen Kesehatan. Namun, sampai saat ini pemerintah menunggu keputusan yang akan diambil World Health Organization (WHO) terkait status penanganan wabah itu secara internasional. ''Keputusan WHO penting untuk dapat menetapkan status penyebaran dan kebijakan yang akan diambil untuk menangani virus ini,'' terang Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah ketika memberikan press briefing di Jakarta kemarin (1/5).

Hingga kini, untuk menangkal penyebaran virus yang potensial terbawa melalui penumpang maskapai penerbangan asal Meksiko, bandara-bandara internasional RI telah memasang thermal scanner. Alat itu berfungsi mengukur suhu badan sehingga dapat mendeteksi pembawa virus flu babi pada kesempatan pertama. ''Mekanisme yang lebih mendetail selanjutnya di bandara akan ditangani oleh imigrasi,'' terang dia.

Menurut informasi yang diterima dari KBRI Meksiko, hingga kemarin diberitakan bahwa orang yang diduga menderita gejala flu akut di Mexico 2.498 orang. Di antara jumlah itu, lebih dari 1.300 orang dalam perawatan rumah sakit dan 159 penderita meninggal.

Pemerintah Meksiko telah menyatakan bahwa dari berbagai kasus yang telah diteliti secara mendalam, dikonfirmasikan bahwa 99 orang pengidap virus flu babi. ''Di antara jumlah itu, 91 orang dinyatakan sembuh dan dipulangkan, serta 8 orang lainnya meninggal,'' terang Faizasyah.

JAKARTA - Berbagai cara ditempuh untuk mencegah masuknya virus H1N1 alias flu babi ke wilayah Asia Tenggara. Untuk memaksimalkan upaya preventif,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News