Belum Aman, Anti Islam Masih Menghadang !
Partai Anti Islam Ikut Tentukan Kebijakan Kabinet Baru Belanda
Kamis, 07 Oktober 2010 – 09:01 WIB

Geert Wilders, pemimimpin Partai untuk Kebebasan (PVV) yang selama ini gencar menyuarakan anti imigran dari negara-negara Islam. Pada Peringatan tragedi 9 September lalu, melalui pidato politiknya menyerukan 10 point gerakan penyelamatan barat dari aksi yang disebutnya sebagai jihadically overrun. Kini Partainya PVV menyumbang suara partai koalisi Belanda, dan suaranya akan ikut menentukan arah kebijakan kabinet baru. Foto: Newsrealblog.
AMSTERDAM- Penolakan Pengadilan Den Haag atas tuntutan penangkapan terhadap Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum memberikan jaminan bahwa pemerintah Indonesia sudah bisa melenggang ke negeri Kincir Angin itu dengan tenang. RMS sebagai pihak penggugat masih menyatakan banding. Bukan hanya itu! Pekan depan, kabinet baru Belanda yang didukung partai anti Islam Partai untuk Kebebasan (PVV) terbentuk. Partai ini sukses menjual isu anti imigran Islam, maupun imigran dari negara Islam! Sikap Wilders memang sempat mengundang reaksi keras Dubes Indonesia Fanny Habibie. Bahkan, dalam sebuah wawancaranya dengan harian Het financieeledaagblad, Fanny sempat menuding para pemilih PVV mengidap sakit jiwa ketakutan terhadap Islam. Dalam wawancara itu, Fanny lantas meminta agar mereka lebih banyak belajar Islam. Komentar Fanny sempat menjadi kontroversi di Belanda, hingga akhirnya Fanny mencabut ungkapannya itu.
Geert Wilders, ketua umum PVV dalam sebuah talkshow di televisi Belanda Mei 2010 silam, pernah secara tegas menolak masuknya warga Indonesia untuk tinggal di Belanda. Penolakan ini terkait dengan program partainya yang anti imigran dari negara-negara Islam, termasuk Indonesia.
Baca Juga:
Seperti dikutip dari situs Radio Nederland di Hilversum, Wilders menganggap setiap negara yang penduduknya lebih dari 50 persen muslim adalah negara Islam. Dan menurut lelaki keturunan Indo ini, siapapun dari negara Islam, entah dia agama apa, tak boleh masuk Belanda. Dus, Wilders menekankan, pernyataannya itu juga berlaku bagi Indonesia.
Baca Juga:
AMSTERDAM- Penolakan Pengadilan Den Haag atas tuntutan penangkapan terhadap Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum memberikan
BERITA TERKAIT
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global