Belum Dilantik, Rumah Anggota Dewan Lhokseumawe Sudah Mau Dibakar

jpnn.com - LHIKSEUMAWE - Rumah anggota dewan terpilih Kota Lhokseumawe, dari Partai Aceh (PA) Faisal Rasyidis, Rabu (3/9) sekira pukul 04.30 wib, nyaris dibakar oleh dua orang pelaku yang menggunakan sepeda motor, jenis Yamaha Mio.

Rumah mantan kombatan GAM  yang berdomisili  di Jalan Air Bersih, Gampong Tumpok Tengoh, Banda Sakti, Lhokseumawe ini, nyaris dibakar pelaku teror, jika keluarga korban tidak terbangun. Adik ipar korban sempat mendengarkan suara bising di luar rumah menyerupai pecahan kaca.

"Kebetulan adik ipar saya terbangun dan melihat ada dua orang pria berambut cepak menggunakan jaket hitam tanpa menggunakan helm. Satu orang masuk ke halaman rumah dan satu lagi menunggu di atas sepeda motor," ucap Faisal, kepada Rakyat Aceh.

Kata dia, adik iparnya langsung membentak pelaku dan mengejarnya, tapi tidak berhasil ditangkap. Namun, dari pengakuan saksi yang melihat ciri-ciri bentuk postur tubuh pelaku mengarah kepada orang yang mengancam dirinya selama ini.

Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian oleh personil Polsek Banda Sakti, yakni minyak solar, bensin dalam plastik, korek api dan ban bekas. Sementara tersangka pelaku tindak kejahatan tersebut berhasil meloloskan diri.

Dia menyebutkan, selama dirinya ditetapkan oleh KIP dalam rapat pleno sebagai pemenang dalam pemilihan legislatif periode 2014- 2019 beberapa bulan yang lalu, Caleg No urut 10 Partai Aceh dapil Banda Sakti ini, kerap mendapatkan ancaman teror. Baik melalui telepon seluler serta pesan singkat dari orang yang tak dikenal.

”Sebelumnya, ada ancaman-ancaman kepada saya, seperti ancaman menembak saya dan keluarga saya dalam bentuk SMS, maupun ditelpon. Barang bukti berupa sms masih saya simpan, sementara dalih teror tersebut, saya dituduh telah melakukan pengelebungan suara pada pileg yang lalu," tuturnya.

Faisal bersama 24 anggota dewan lainnya hasil Pileg 9 April lalu, akan dilantik menjadi anggota DPRK Lhokseumawe, periode 2014-2019 pada 10 September mendatang. (*)