Belum Kompak, Rijal/Vita Terdepak
jpnn.com - SEOUL- Status sebagai unggulan kedelapan ternyata tak banyak membantu ganda campuran Muhammad Rijal/Vita Marissa. Pasangan asal PB Djarum itu dipaksa mengakui ketangguhan wakil Hongkong, Chan Yun Lung/Tse Ying Suet dalam laga straight set dengan skor 18-21, 19-21 pada babak pertama Korea Open Superseries 2014 di Seoul Olympic Gymnasium, Rabu (8/1).
Waktu yang mepet menjadi alasan di balik kekalahan itu. Rijal/Vita memang baru dipasangkan pada 2014 ini. sebelumnya, Rijal merupakan pasangan Debby Susanto. Sementara Vita adalah tandem Praveen Jordan.
Keduanya sebenarnya sempat berduet pada 2008 silam. Saat itu, Rijal/Vita bahkan bisa memenangkan gelar Jepang Open Superseries. Namun, perpisahan yang sangat lama ternyata memengaruhi kekompakan mereka.
“Kami baru berpasangan lagi. Jadi kami masih banyak coba-coba dan belum menemukan irama permainan kami. Tadi masih agak canggung,” terang Vita setelah pertandingan sebagaimana dilansir laman PB PBSI, Rabu (8/1).
Vita menambahkan, persiapan jelang Korea Open hanya seminggu. Durasi itu tentu jauh dari kata ideal bagi pasangan yang sudah berpisah enam tahun. Rijal pun mengaku permainannya belum stabil.
“Lawan juga selalu siap menerima pengembalian dari kami. Pada pertandingan tadi, kami sudah menerapkan serangan-serangan yang kencang dan cepat. Tapi Chan/Tse sudah jagain terus,” tegas Rijal. (jos/jpnn)
SEOUL- Status sebagai unggulan kedelapan ternyata tak banyak membantu ganda campuran Muhammad Rijal/Vita Marissa. Pasangan asal PB Djarum itu dipaksa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Patrick Kluivert Beri Warning kepada Pemain Timnas Indonesia, Sejumlah Nama Terancam?
- Sambut Kedatangan Kluivert, Sultan Optimistis Timnas Indonesia Makin Gemilang
- Berbeda dengan Shin Tae Yong, Patrick Kluivert Punya Janji Ini
- Patrick Kluivert Ungkap Pentingnya Peran Pemain Lokal dan Diaspora Timnas Indonesia
- Patrick Kluivert Pengin Jairo Riedewald Membela Timnas Indonesia
- BMI Beri Layanan Refleksi Gratis di Soekarno Run 2025, Hasto Ikut Merasakan