Belum Perlu Pejabat KJRI Jeddah Diganti
Senin, 10 Juni 2013 – 21:42 WIB
JAKARTA - Pemerintah menyesali aksi anarkis tenaga kerja Indonesia yang menyerang KJRI di Jeddah, Arab Saudi. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menyatakan tindakan pengrusakan tersebut justru memperburuk citra para TKI. Bukan tidak mungkin para majikan akan berpikir ulang untuk merekrut para TKI.
"Kebijakan pemutihan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi itulah yang memungkinkan bagi mereka untuk kembali ke negara masing-masing dan mendapatkan pekerjaan legal di Arab Saudi. Apabila ada tindakan-tindakan yang melanggar hukum tentunya kredibilitas para TKI sangat dirugikan. Karena baik majikan maupun potensial majikan akan berpikir lagi untuk merekrut mereka di sana," jelas Faizasyah di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (10/6).
Namun, ketika ditanya soal sanksi bagi para pelaku kerusuhan itu, Faizasyah hanya menyatakan sanksi tersebut baru berupa sanksi sosial dari masyarakat Arab Saudi. Dia melanjutkan, para TKI akan kesulitan mendapat pekerjaan di sana.
Baca Juga:
Faizasyah menekankan, para staf KJRI Jeddah telah berupaya maksimal untuk memfasilitasi keperluan para TKI, khususnya dokumen-dokumen yang menyangkut izin tinggal. Setidaknya, setiap hari, para staf bekerja 24 jam dari pukul 05.30 waktu setempat.
JAKARTA - Pemerintah menyesali aksi anarkis tenaga kerja Indonesia yang menyerang KJRI di Jeddah, Arab Saudi. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan
BERITA TERKAIT
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?