Belum Perlu Tambah Tentara di Papua
Jumat, 22 Februari 2013 – 22:11 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menyatakan bahwa tidak ada peningkatan status keamanan di Papua meski situasi di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya tengah bergejolak seiring adanya insiden penembakan misterius. Bahkan Djoko menegaskan, hingga saat ini tidak juga ada penambahan pasukan dari pusat untuk pengamanan di dua wilayah itu. "Menurut BIN jumlah senjata itu tak banyak, sekitar 20 dari rampasan. Tapi orang-orrang ini adalah orang yang lahir dan hidup di situ. Mereka kuasai lapangan itulah tantangan aparat kita di lapangan. Kalau mereka sudah berbaur susah kan kita membedakan satu sama lain," jelas Djoko.
"Aparat di sana membutuhkan peralatan tambahan, mungkin bisa dilakukan nanti evaluasi lanjut mengenai operasional. Tentu sangat terukur sesuai kapasitas dan ancaman yg ada. Mereka bawa senjata jadi enggak mungkin kita bawa parang," ujar Djoko di kantor Presiden Jakarta, Jumat (22/2).
Baca Juga:
Menurut Djoko, sebagian besar senjata milik kelompok pengacau di Papua itu merupakan rampasan dari aparat yang diserang pada peristiwa-peristiwa sebelumnya. Sementara jenis senjata yang digunakan kelompok pengacau akan diketahui setelah dilakukan uji balistik ada proyektil yang ditemukan di lokasi insiden penembakan atas 8 anggota TNI dan 4 warga sipil Papua.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menyatakan bahwa tidak ada peningkatan status keamanan
BERITA TERKAIT
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru