Belum Pulih dari Tsunami, Tonga Terpaksa Lockdown Gegara COVID-19
Sekolah akan ditutup dan pegawai negeri tidak akan diminta untuk bekerja.
PM Sovaleni juga mendesak agar warga memakai masker di tempat-tempat umum.
Sat Narayan, yang mengelola sebuah supermarket di Nuku'alofa, mengatakan ada rasa tidak nyaman di masyarakat setelah laporan penularan di komunitas.
"Sampai sekarang kami tidak memiliki masalah dengan virus corona ... jadi kami panik," kata Narayan.
Ia mengatakan warga mulai menimbun makanan dan kebutuhan pokok untuk persiapan 'lockdown'.
Sat sedang menunggu arahan dari pemerintah Tonga tentang apakah bisnisnya harus ditutup selama 'lockdown'.
Menjadi sebuah 'skenario terburuk'
'Lockdown' diberlakukan ketika warga Tonga sedang berupaya untuk pulih dari letusan gunung berapi dan tsunami bulan lalu.
Bencana alam tersebut menghancurkan desa-desa dan resor, serta memutuskan komunikasi ke negara pulau yang berpenduduk sekitar 105.000 orang itu.
Belum lagi pulih dari letusan gunung di dasar laut dan tsunami, warga Tonga menjalani lockdown selama dua hari mulai hari Rabu ini (2/02)
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata