Belum Saatnya Orang Bugis Pimpin PD
Selasa, 30 Maret 2010 – 21:31 WIB
JAKARTA – Mantan anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin menilai, majunya Andi Alfian Mallarangeng sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat (PD) ibarat menjilat ludah sendiri. “Andi Mallarangeng menjilat ludahnya sendiri. Kita masih ingat apa yang disampaikan Andi kepada Pak JK bahwa belum saatnya orang Bugis menjadi Presiden. Sekarang kalimat itu bisa dikembalikan kepada Andi, belum saatnya orang Bugis menjadi Ketua Umum Partai Demokrat,” kata Ngabalin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/3). Di tempat terpisah, pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, apa yang pernah disampaikan oleh Andi kepada Jusuf Kalla akan dinilai oleh masyarakat, oleh pengurus DPD maupun DPC Partai Demokrat. “Masyarakat akan menilai kembali sikap kontroversial yang telah dilakukan oleh Andi terhadap JK. Sekarang Andi maju sebagai calon Ketua Umum PD,” sebut Yunarto.
Oleh karena itu, ia menilai Andi Mallarangeng tidak layak untuk dicalonkan menjadi Ketua Umum PD. “Flora dan fauna akan tertawa melihat Andi Mallarangeng maju sebagai kandidat Ketua Umum PD,” tegasnya.
Baca Juga:
Dengan tidak konsistennya Andi Mallarangeng tersebut, lanjutnya, masyarakat akan menilai bagaimana seorang Andi. “Biar masyarakat yang menilai dia (Andi Mallarangeng). Siapa yang sebenarnya tidak layak untuk memimpin walaupun konteknya berbeda. Biar publik yang menilai bagaimana mungkin mau jadi pemimpin tapi tidak punya dicnity (harga diri). Jadi orang harus punya karakter,” tegas Ngabalin.
Baca Juga:
JAKARTA – Mantan anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin menilai, majunya Andi Alfian Mallarangeng sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat
BERITA TERKAIT
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo