Belum Sehari, Aplikasi COVID-19 Australia Sudah Diunduh Jutaan Kali

Bila seseorang yang memiliki aplikasi tertular COVID-19, dan ia telah memberikan persetujuan bahwa informasinya bisa dibagikan, datanya kemudian akan dikirim ke Pusat Data.
Dari situ, pejabat kesehatan di negara bagian masing-masing akan mendapatkan data untuk kemudian menghubungi warga yang pernah bertemu dengan orang uang tertular.
Kepala Bidang Medis, atau Chief Medical Officer di Australia, Brendan Murphy mengatakan aplikasi ini akan memberikan data lebih cepat untuk melacak siapa saja yang berhubungan dengan mereka yang positif, sebuah hal terpenting dalam mencegah penyebaran virus corona.
Pandemi virus corona

Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
Kekhawatiran penyalahgunaan data
Sejak pengumuman aplikasi ini akan diluncurkan, sudah muncul berbagai pertanyaan dan kekhawatiran jika data dari warga di Australia yang tersimpan nantinya akan disalahgunakan Pemerintah Australia.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan sudah ada aturan hukum yang ketat mengenai bagaimana informasi yang dikumpulkan akan digunakan.
Pengguna sendiri tidak akan bisa mengakses data di ponsel mereka untuk mencari tahu siapa saja yang sudah terlibat kontak.
Pejabat di tingkat Federal maupun penegak hukum juga tidak akan memiliki akses ke Pusat Data.
Dalam waktu lima jam saja, lebih dari satu juta warga Australia sudah menguduh aplikasi 'COVIDSafe' yang diluncurkan oleh pemerintah Australia, Minggu malam (26/04)
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya