Belum Selesai, Koin untuk Prita Rp 416 Juta
Selasa, 15 Desember 2009 – 05:59 WIB
Namun, para relawan malah menghadapi kesulitan baru. Mereka sulit mencari bank yang mau menerima uang receh itu. Fasilitator relawan Didi Nugrahadi mengatakan, uang itu akan diserahkan kepada Prita dalam bentuk rekening. Sebab, RS Omni mencabut gugatannya. Namun, hingga tadi malam, belum ada bank yang mau menerima. Didi sudah mendekati tiga bank besar nasional. Tetapi, mereka kompak menolak. "Tidak perlu saya sebut nama bank-nya. Mereka beralasan tidak mau dianggap berpihak pada gerakan sosial tertentu," jelas Didi.
Baca Juga:
Dia bersama para relawan tak habis pikir dengan alasan itu. Padahal, koin itu murni untuk membantu Prita membayar putusan denda PT Banten sebesar Rp 204 juta. Tapi, mereka tak menyerah. "Kami akan coba pakai jalur resmi dengan mengajukan ke bank-bank itu. Sebelumnya kan masih tahap penjajakan," kata Didi. Dia menyebut kesulitan lain dalam penghitungan koin. Penghitung koin sepenuhnya para sukarelawan.
Karena jumlah koin berkarung-karung, kemungkinan salah hitung cukup tinggi. Apalagi, beberapa koin hampir identik, seperti koin Rp 100 dan Rp 200, serta koin kuning Rp 100 dan Rp 500. "Kalau ada alat penghitung koin, itu akan memudahkan," ujarnya.
Sekitar 30 relawan memadati halaman kantor situs www.politikana.com yang dijadikan lokasi. Mereka saling berbagi tugas. Koin dipilah berdasarkan nilai. Lalu, koin-koin itu diletakkan dalam kantong dengan jumlah tertentu, seperti Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. "Biar mudah menghitungnya," kata Yusro.Para relawan itu berasal dari berbagai kalangan.
JAKARTA - Pengumpulan koin untuk Prita Mulyasari, yang diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri (PN) Tangerang dan Pengadilan Tinggi (PT) Banten dalam
BERITA TERKAIT
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka