Belum Setahun, Kekayaan Karen Naik
Senin, 30 Maret 2009 – 17:14 WIB
JAKARTA - Belum genap setahun menjabat, Kekayaan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Galaila Karen Kardinah naik tajam sampai Rp 668 juta selama 7 bulan. Yang tadinya Rp 1.906.624.000 pada pelaporan 29 Juli 2008, tanggal 17 Februari 2009 menjadi Rp 2.574.715.000. Sementara, setelah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi 2003-2008, kekayaan Jimly Asshiddiqie naik sedikit dari Rp 2.133.205.232 (Agustus 2008) dari sebelumnya Rp 2.2257.147.890 (per Desember 2008).
Perubahan kekayaan dikemukakan kedua pejabat tersebut di depan Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Haryono Umar dan Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Muhammad Sigit, Senin (30/3).Kenaikan kekayaan Karen Agustiawan, panggilan akrab Karen, terlihat dari nilai giro atau tabungan yang tadinya Rp 444 juta menjadi Rp 992 juta. Pertamabahan juga tampak pada nilai harta bergerak atau alat transportasi Rp 495 juta, di mana sebelumnya Rp 375 juta. Sayangnya, KPK tak memberikan rincian harta yang biasanya disebarkan ke wartawan.
Baca Juga:
Yang pasti, lanjut Haryono, langkah keduanya patut dicontoh pejabat lain. Tujuannya mencegah korupsi melalui transparansi kekayaan pejabat secara berkala.Terpisah, juru bicara KPK Johan Budi SP menyebutkan, pihaknya meminta masyarakat berperan aktif dengan cara ikut memantau dan melapor ke KPK jika ada harta penyelenggara negara tak dilaporkan. (pra)
JAKARTA - Belum genap setahun menjabat, Kekayaan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Galaila Karen Kardinah naik tajam sampai Rp 668 juta selama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kompolnas Temukan Fakta Baru soal Pemerasan Polisi Terhadap Penonton DWP
- Temukan Aset yang Tak Dilapor, KPK Proses Kepala BPJN Kalbar
- Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh, Polisi Ungkap Fakta Baru
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Laut Banten, BMKG Imbau Nelayan Waspada
- Usut Penyebab Mahasiswi UPI Bandung Jatuh dari Lantai 2 Gymnasium, Polisi Periksa CCTV
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP