Belum Setahun Menjabat, PM Jepang Tumbang Gegara COVID-19

Tingkat dukungan publik terhadapnya kemudian anjlok.
4 Desember: Saat pertama kali berbicara pada konferensi pers sejak lonjakan infeksi corona berlangsung, Suga membela diri soal pemberian subsidi wisata.
Pekan berikutnya, ia mengumumkan bahwa paket subsidi itu akan bernilai sekitar 700 miliar dolar AS (sekitar Rp9,9 kuadriliun).
16 Desember: Suga kembali memancing kecaman karena hadir di acara kumpul-kumpul menyambut tahun baru.
Padahal, ia sebelumnya meminta masyarakat untuk tidak menghadiri pesta berhubung virus corona sedang melanda.
Ia kemudian menyatakan permohonan maaf serta meminta masyarakat agar merayakan Tahun Baru dengan menjaga jarak dan tanpa hingar bingar.
Suga juga mengumumkan paket senilai 2,6 miliar dolar AS (sekitar Rp37 triliun) bagi rumah-rumah sakit untuk merawat para pasien COVID-19.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah merngumumkan rencana pengunduran dirinya, Jumat (3/9)
- Bupati Indramayu Lucky Hakim Beri Klarifikasi soal Perjalanan Kerja ke Jepang
- Wagub Jabar Kecewa Bupati Indramayu Lucky Hakim Tak Taat Aturan
- Lucky Hakim Pelesiran ke Jepang Tanpa Izin, Dedi Mulyadi Meradang
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Arbani Yasiz Ungkap Alasan Melamar Kekasih di Jepang, Ternyata
- GYS Luncurkan Baja Tahan Gempa Plus, Lebih Hemat Biaya