Belum Tentukan Awal Puasa, PBNU Sesalkan Perbedaan

Belum Tentukan Awal Puasa, PBNU Sesalkan Perbedaan
Belum Tentukan Awal Puasa, PBNU Sesalkan Perbedaan
Mengenai perbedaan tanggal pelaksanaan puasa dan Hari Raya Idul Fitri yang sering terjadi di Indonesia, Kiai Said dengan tegas menyampaikan penyesalan. Dia mencontohkan, perbedaan menjadi hal yang wajar terjadi di Timur Tengah, tapi bukan dalam satu negara melainkan di negara-negara yang berbeda.

"Mesir itu menggunakan rukyat, Jordan menggunakan hisab.   Di Timur Tengah penentuan puasa juga sering berbeda, tapi antar negara, bukan di satu negara ada kelompok-kelompok yang saling berbeda. Quran dengan tegas memerintah kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan taat kepada pemimpin," pungkas Kiai Said.

Sekretaris Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama Nahari Ilyas, mengatakan pihaknya mulai melaksanaan motode rukyat pada tanggal 28 Sya"ban 1434 H atau bertepatan tanggal 8 Juli 2013 mendatang. 90 titik untuk melihat hilal sudah disiapkan, dengan semua tim siap menjalankan tugasnya.

"Semua hasil-hasil yang sudah dilihat di sembilan puluh titik itu akan dilaporkan ke Lajnah Falakiyah pusat, ke kami. Selanjutnya di sini akan dibahas bagaimana keputusan akhirnya," kata Nahari.(tim)

JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum menentukan awal puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2013. NU akan tetap mempertahankan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News