Airlangga Buka-bukaan soal Prediksi Ledakan Omicron, Tetap Waspada

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi sekitar pertengahan Maret 2022.
“Pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah karena ini puncaknya dalam dua sampai tiga minggu ke depan yang perlu diantisipasi,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam update PPKM, Senin (21/2).
Menurutnya, angka kasus Covid-19 di luar Jawa dan Bali terdata meningkat dengan proporsi mencapai 23 persen dari kasus aktif nasional.
"Mencapai 124.714 dari 536.358 kasus," ucap Airlangga.
Kendati demikian, dia menuturkan tingkat penggunaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) masih terkendali.
"Varian Omicron memiliki gejala yang tidak seberat varian Delta," bebernya.
Arilangga mencontohkan Sumatera Utara memiliki BOR 31 persen dengan konversi 19 persen, Sulawesi Selatan memiliki BOR 30 persen dengan konversi 16 persen, dan Kalimantan Timur memiliki BOR 29 persen dengan konversi 23 persen.
Ketiga wilayah tersebut memiliki tingkat BOR yang masih cukup terkendali padahal terjadi peningkatan kasus mencapai 10.000.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto buka-bukaan soal data ramalan ledakan Omicron yang bakal terjadi. Simak!
- PDB Indonesia Meningkat, Airlangga: Aktivitas Ekonomi Kuat
- Airlangga Sebut Perekonomian Nasional Solid Sepanjang 2024
- Strategi Pemerintah Mempertahankan Stabilitas Harga Pangan Sepanjang 2025
- Airlangga Sampaikan Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga, Target Tercapai
- Indonesia Menang di WTO, Ada Titik Terang Persoalan Kelapa Sawit
- Indonesia-Singapura Lanjutkan Kerja Sama untuk Investasi hingga Tenaga Kerja