BEM: Andai Pak Jokowi seperti Gubernur Jateng

jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta menyesalkan lambatnya respon pemerintah dan DPR RI saat aksi demonstrasi pada 23-24 September, yang berdampak pada aksi kericuhan yang melibatkan aparat dan mahasiswa.
"Harusnya Pak Jokowi dan Ketua DPR RI melihat gaya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mau berdialog dengan demonstran. Bahkan Pak Ganjar berorasi di hadapan mahasiswa dan bersedia menampung seluruh aspirasi," kata Andi Prayoga, mewakili BEM se Jakarta dalam dialog Trijaya di D'consulate, Sabtu (28/9).
Dia menegaskan, terjadinya kericuhan karena dimulai oleh aksi aparat yang menggunakan water canon dan disusul gas air mata untuk menghalau mahasiswa. Ironisnya, sikap aparat sangat berlebihan sehingga menimbulkan banyak korban luka-luka.
"Ada teman kami dari UIN mengalami patah tulang. Saya juga baru menjenguk teman kami dari Universitas Al Azhar yang kondisinya parah banget. Polisi sudah anarkistis kepada mahasiswa," ucapnya.
Dia menambahkan, mahasiswa bereaksi karena ada aksi dari aparat. Mahasiswa tidak akan bersikap lebih bila aparat bisa menahan diri.
"Masa iya kalau dipukuli kami hanya diam. Mahasiswa melawan karena polisi terlalu represif," ujarnya.
Dengan banyak korban luka serta ada dua yang meninggal, Andi berharap pemerintah bisa mendengar dan langsung merespo cepat. (esy/jpnn)
Ironisnya, sikap aparat sangat berlebihan sehingga menimbulkan banyak korban luka-luka.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Anggota Satgas Unaya Meninggal Ketika Kawal Demo Mahasiswa
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Gubernur Jateng Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar