BEM Jabotabek Tolak Pemilu Ulang
Segelintir Elit Parpol dituding Mendramatisir Hasil Pemilu
Rabu, 15 April 2009 – 19:16 WIB
JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek mulai ikut-ikutan menanggapi polemik seputar Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu legislatif 9 April 2009. Mereka menilai kisruh DPT merupakan bentuk ketidaksiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun demikian, mereka tidak setuju langkah-langkah sejumlah tokoh politik yang terus mempersoalkan masalah DPT ini.
"Kami menyayangkan terjadinya manuver segelintir elit yang mendramatisasi situasi politik paskapemilu legislatif untuk kepentingan jangka pendek. Jangan politisasi isu DPT ini dan kalau ada masalah harus diselesaikan jalur hukum," ujar juru bicara BEM Jabotabek Denny Firmansyah dari Universitas Paramadina kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (15/4).
Ikut serta sejumlah aktifis BEM, antara lain dari Universitas Nasional, Universitas Jayabaya, IISIP Jakarta, Universitas Gunadarma, Universitas Pancasila, Universitas Muhammadiyah, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pakuan Bogor, Universitas Yarsi, Institut Pertanian Bogor, dan masih banyak lagi. Hanya saja, BEM Universitas Indonesia (UI) tidak ikut bergabung.
Berkali-kali mereka mengingatkan para elit politik agar siap menang dan siap kalah dalam pemilu. "Kalau kalah ya harus legowo," ujarnya. Ditanya apakah sikapnya ini lantaran BEM Jabotabek berpihak ke tokoh tertentu, mereka menjawab tidak berpihak.
JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek mulai ikut-ikutan menanggapi polemik seputar Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu legislatif
BERITA TERKAIT
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok
- Serangan Hoaks Makin Ramai, Tim Pemenangan Luthfi-Yasin Lapor Polda Jateng
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana Tegas Tolak Impor Dokter Asing
- Hasil Survei SMRC & Indikator Politik Berbeda, Persepi Diminta Turun Tangan
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Ridwan Kamil Janji Beri Bantuan Renovasi Rumah Rp 50 Juta hingga Rp 100 Juta