BEM Nusantara Dukung Penuh Agenda Pemberantasan Korupsi
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Aliansi BEM Nusantara mendatangi kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kemarin (9/8).
Perwakilan BEM datang dengan membawa sepucuk surat permohonan permintaan data serta analisis kajian hukum untuk mendapatkan data lengkap audit BPK terhadap dana hibah asing ICW.
Aldy Ibura, Koordinator Isu Sosial Politik Aliansi BEM Nusantara menyampaikan, aliran dana tersebut harus ditelusuri secara mendalam karena dikhawatirkan bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
"Kami juga melakukan audit investigasi yang telah kami susun secara eksplisit terhadap informasi serta publikasi yang ada di website ICW itu sendiri," ungkap Aldy.
Dia menambahkan berdasarkan investigasi yang dilakukannya sejak 24 Juni 2021, ICW sejatinya harus lebih transparan dalam hal dana asing.
Hal tersebut dilakukan agar apa yang mereka lakukan selama ini, termasuk publikasi hasil penelitiannya, jauh dari kepentingan tertentu.
"Harus transparan. Maka dari itu, kami pikir BPK bisa mendorong hal tersebut," ungkap dia.
Hal senada diungkapkan Koordinator Isu Internasional BEM Nusantara Adi Maliano. Dia menegaskan bahwa persoalan ini harus ditelusuri.
BEM Nusantara membawa sepucuk surat ke BPK permohonan permintaan data serta analisis kajian hukum untuk mendapatkan data lengkap audit BPK terhadap dana hibah asing ICW.
- Belajar dari BLBI, CBC Dorong Kejagung & BPK Sita Dana Judi Online di Bank, E-Wallet & Operator Seluler
- Lestari Ungkap Perlunya Sikap Antikorupsi untuk Wujudkan Kehidupan Berbangsa Lebih Baik
- Ini Alasan Anggota BPK Dorong UNS Menerapkan University Governance
- Lemhannas dan BPK Kerja Sama Wujudkan Akuntabilitas Tata Kelola Keuangan
- ICW Sorot Ahmad Ali, Diduga Terafiliasi Bisnis Energi Kotor
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif