BEM Nusantara Pertanyakan Sumber Keuangan LSM ini
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator isu sosial politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Aldy Ibura menyoroti sumber keuangan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Aldy bahkan mengklaim pihaknya telah meminta data ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kemungkinan adanya hibah dari luar negeri.
Aldy menilai penelusuran menjadi penting, demi independensi sebagai lembaga publik yang dinilai memiliki integritas tentang isu-isu korupsi di Indonesia.
"Ada sejumlah temuan-temuan kami dalam investigasi yang telah dilakukan sejak 24 Juni 2021 lalu. Nah, kami menelusuri sejumlah informasi dari berbagai sumber," ujar Aldy dalam keterangannya, Selasa (10/8).
Pandangan senada juga dikemukakan koordinator isu internasional BEM Nusantara Adi Maliano.
Menurutnya, dugaan terkait hibah dari luar negeri perlu diluruskan dan dibuka selebar-lebarnya.
Dia menilai dari hal tersebut dapat diketahui apakah ada motif-motif tertentu dari sikap yang ditunjukkan ICW selama ini.
"Jelas persoalan ini harus ditelusuri, ICW saya kira perlu secara terbuka menjawab dugaan hasil audit investigasi yang kami lakukan,” ucapnya.
Permohonan data aliran dana yang dilakukan oleh BEM Nusantara menurutnya bukan langkah untuk memusuhi pemberantasan korupsi di Indonesia.
BEM Nusantara mempertanyakan sumber keuangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang satu ini.
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Soal Kerja Sama PT Timah dan Smelter Swasta, Saksi Singgung Rekomendasi BPK
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP
- Revaluasi Barang Milik Negara: Memperkuat Transparansi dan Optimalisasi Aset Negara
- Sebelum Proses Uji Kelayakan Calon Anggota BPK, Bobby Rizaldi Sowan ke Haji Isam