BEM PTNU se-Indonesia Gelar Muspimnas, Muncul Berbagai Rekomendasi Pemilu Damai
jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Indonesia menggelar acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Tanbighul Ghofilin Banjarnegara Jawa Tengah, Jumat (12/10)
Acara nasional ini dihadiri oleh para, pimpinan nasional, pimpinan wilayah dan pimpinan daerah dari kampus masing-masing yang tersebar dari perguruan tinggi Nahdlatul Ulama se Nusantara, mulai dari perguruan tinggi yang berada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali Nusra, Sumatera, hingga Kalimantan.
Presidium Nasional Achmad Bahaur Rifqi mengatakan melalui gagasan dan ide dari para mahasiswa, agenda ini melahirkan beberapa pokok pikiran untuk keberlangsungan organisasi kedepannya.
“Musyawarah Pimpinan Nasional BEM PTNU Se-Nusantara ini, kami membahas Peraturan Organisasi, Ketetapan organisasi, rekomendasi - rekomendasi organisasi, dan juga menyiapkan program -program untuk menyongsong pemilu damai,” ucap Baha. (12/10)
Baha menambahkan ada program pokok yang akan dikerjakan nantinya yang bertujuan untuk mewujudkan pemilu damai.
“Selanjutnya, BEM PTNU akan fokus pada penanganan isu, advokasi, dan sosialisasi pentingnya pemilu bagi masyarakat, khususnya generasi muda dan milenial.
Dia menegaskan bahwa politik identitas yang dibalut dengan ujaran kebencian harus dihentikan oleh elite politik.
"Jangan ada lagi politik identitas digunakan untuk menggerakkan atau memobilisasi massa dan pemilih untuk datang ke bilik suara,” pungkas Baha.(mcr10/jpnn)
BEM PTNU menggelar acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Tanbighul Ghofilin Banjarnegara Jateng
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- PCNU Surabaya Tolak Pra-MLB NU, Begini Tanggapan Gus Salam
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- LSI Denny JA Beberkan Angka Golput Meningkat di Pilkada 2024