BEM Seluruh Indonesia Ajak Mahasiswa Bersatu Tolak UU Cipta Kerja
jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali menggelar unjuk rasa alias demi tolak UU Cipta Kerja pada Selasa (20/10) nanti.
Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian mengatakan, aksi itu dilakukan kembali karena para mahasiswa gagal menyuarakan pencabutan UU Cipta Kerja kepada Presiden Joko Widodo secara langsung.
Pada unjuk rasa yang dilaksanakan Jumat (16/10) di kawasan Istana Merdeka, BEM SI hanya ditemui secara langsung oleh Aminudin Ma'ruf yang merupakan Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Hubungan Kelembagaan, Kepemudaan, Mahasiswa, dan Komunitas Pesantren.
"Kembali yang menemui massa aksi bukan orang yang kami harapkan, melainkan Staf Khusus Milenial yang dirasa bukan representatif dari Presiden Republik Indonesia," ujar Remy.
"Berdasarkan hal tersebut, aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan akan kembali turun aksi menyuarakan pencabutan atas UU Cipta Kerja," sambung Remy.
Terdapat empat poin tuntutan yang disampaikan saat unjuk rasa.
Pertama, mendesak Presiden untuk mengeluarkan Perppu demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 05 Oktober 2020.
Kedua, mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
BEM Seluruh Indonesia akan kembali menggelar unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja seusai gagal bertemu Jokowi pada aksi Jumat kemarin.
- Semangat Inovasi Untar Bisa Menginspirasi Institusi Lain dalam Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Ribuan Mahasiswa Beri Dukungan kepada Ahmad Ali, Begini Alasannya
- Bedah Buku: Dosen Doktoral IPB Pastikan Teori-Teori Komunikasi Pembangunan Sudah On The Track
- The Gade Creative Lounge Pegadaian Membuka Peluang Mahasiswa untuk Meraih Prestasi
- Gelar Forum Keuangan Haji Internasional, BPKH Luncurkan Program Beasiswa Haji Indonesia
- Bea Cukai Bangun Kesadaran Generasi Muda Terhadap Aturan Kepabeanan Lewat Kegiatan Ini