BEM SI Ultimatum Jokowi, Ferdinand: Mahasiswa Mempersulit Hidupnya Sendiri
jpnn.com, JAKARTA - Ferdinand Hutahaean mengomentari ultimatum Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk Presiden Joko Widodo saat aksi demo20 Oktober 2020 menolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Selasa (20/10).
Diketahui, massa BEM SI mendesak Presiden Ketujuh RI yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu, agar menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) tentang pembatalan Omnibus Law Cipta Kerja.
Mereka memberikan waktu 8x24 jam kepada suami Iriana itu.
Ferdinand lantas mengomentari ultimatum BEM SI itu.
"Dik, saya kasih tau dengan bahasa yang sangat mudah ya, bahwa kamu, kalian adalah generasi pertama yang akan menikmati kemudahan mencari kerja atas adanya UU Ciptaker ini. Begitu lulus, kalian tak perlu nganggur atau hanya menjadi tenaga kerja non formal. Sadarlah.!" tulis Ferdinand lewat akunnya di Twitter.
Saat dihubungi jpnn.com, Rabu (21/10), Ferdinand Hutahaean mengaku ingin menyampaikan beberapa poin untuk mahasiswa yang masih menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Ciptaker.
Pertama, kata eks politikus Partai Demokrat itu, dia menilai bahwa mahasiswa yang menolak UU Ciptaker belum mengetahui sisi baik dari UU dengan konsep omnibus law tersebut.
Padahal, kata Ferdinand, mereka yang sesungguhnya angkatan kerja yang akan paling menikmati dan akan menjadi generasi pertama penikmat mamfaat UU ini.
Ferdinand Hutahaean menanggapi BEM SI yang menyampaikan ultimatum ke Presiden Jokowi soal UU Cipta Kerja, simak untaian kalimatnya.
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Setelah Makan Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Sowan ke Jokowi di Solo
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Luthfi-Yasin Dapat Wejangan Langsung dari Jokowi Jelang Debat Pilgub Jateng
- Jokowi Makin Terbuka Dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Lihat!