Bemberg Solusi Baru Pengganti Benang Sutra
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu daya saing industri batik dan tenun dalam negeri. Hal ini dilakukan guna menghasilkan produk yang kompetitif, terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Oleh karena itu, para perajin serta pengusaha batik dan tenun diharapkan untuk semakin berinovasi, khususnya dalam hal pemenuhan bahan baku.
"Kami sosialisasikan ke Industri Kecil dan Menengah (IKM) batik dan tenun, bahwa ada bahan baku baru yang sangat mirip dengan benang sutra. Namanya Bemberg," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (21/3).
Menurut Gati, Bemberg adalah merek dagang bagi kain yang terbuat dari bijih kapas yang selama ini dianggap sampah.
Bahan baku ini sudah beberapa tahun terakhir dikembangkan di Jepang, dan sudah lulus uji coba, bahkan ramah lingkungan.
“Kami akan menggarap Bemberg sebagai bahan pengganti sutra, sehingga akan menjadi substitusi impor, menggantikan serat sutra yang digunakan bahan baku untuk industri batik dan tenun,” jelasnya.
Guna melakukan substitusi impor untuk bahan baku industri kain dan batik, pemerintah siap memboyong investor asal Jepang agar bisa membangun pabrik untuk memproduksi Bemberg di Indonesia.
Calon investor dari Jepang tersebut telah melakukan penjajakan lahan di kawasan Wajo, Sulawesi Selatan, untuk budidaya tanaman kapas secara besar-besaran.
Bemberg adalah merek dagang bagi kain yang terbuat dari bijih kapas yang selama ini dianggap sampah.
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Penghargaan Upakarti 2024, Dorongan Baru untuk Pemberdayaan IKM
- Dorong Pelaku Usaha Bangun Ekosistem Bisnis, Kemenperin Gelar Idea Expo 2024
- Puncak Gernas BBI NTB: Kemenperin Tingkatkan Daya Saing IKM
- Kemenperin Gelar Lomba Karya Tulis dan Fotografi Jurnalistik, Simak Ketentuannya!
- Apple Berencana Bangun Pabrik di Bandung, Kemenperin: Kami Sudah Menghubungi, Tetapi