Benar-benar Kacau! Angin Ribut Batalkan 150 Penerbangan
jpnn.com - HONG KONG - Aktivitas penerbangan di Hong Kong lumpuh akibat Topan Nida yang melanda wilayah otonomi khusus Tiongkok itu Senin (1/8).
Sedikitnya 150 penerbangan di Bandara Internasional Hongkong alias Bandara Chek Lap Kok batal. Ribuan penumpang pun terpaksa telantar.
Angin ribut yang membuat pemerintah memasang peringatan tingkat 8 itu menghantam Hong Kong.
Selanjutnya, Nida melemah dan bergerak menuju Tiongkok. ’’Dengan kecepatan 151 kilometer per jam, angin memorak-porandakan bangunan di jalur lintasannya. Tiga orang terluka dalam bencana itu,’’ jelas jubir pemerintah kemarin (2/8).
Selain merobohkan bangunan bertingkat, Nida menumbangkan banyak pohon. Malamnya hujan deras mengguyur wilayah di muara Sungai Pearl tersebut. Namun, esok harinya aktivitas warga Hongkong kembali normal. Bus dan kereta api yang terhenti pada Senin juga kembali beroperasi. Namun, tidak demikian dengan penerbangan. Sebab, otoritas bandara perlu memastikan jalur penerbangan sudah aman.
"Sekitar 500 penerbangan baru akan kembali beroperasi Selasa ini (kemarin),’’ kata salah seorang petugas di bandara Senin malam lalu. Biasanya, bandara mampu melayani 1.100 penerbangan setiap hari. Namun, sejak awal pekan ini otoritas bandara mengurangi penerbangan gara-gara Nida. Penumpukan penumpang pun terjadi di bandara. Mereka duduk, bahkan tidur di lantai terminal kedatangan dan penerbangan.
’’Maskapai tidak memberikan informasi yang konsisten. Tidak ada pengumuman tentang jadwal penerbangan maupun kompensasi. Ini benar-benar kacau,’’ ucap salah seorang penumpang kepada stasiun televisi TVB. (afp/reuters/hep/c15/any/adk/jpnn)
HONG KONG - Aktivitas penerbangan di Hong Kong lumpuh akibat Topan Nida yang melanda wilayah otonomi khusus Tiongkok itu Senin (1/8). Sedikitnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer