Benar-Benar Senin yang Melegakan

Benar-Benar Senin yang Melegakan
Benar-Benar Senin yang Melegakan
Pasar saham dan pasar Tanah Abang ternyata tidak perlu harus dikorbankan salah satunya.

Kita harus berterima kasih atas kesigapan dan keseriusan pemerintah menjaga perekonomian dari imbas krisis di Amerika. Saya dengar tim ekonomi, termasuk tim pasar modal, harus sudah bekerja pukul lima pagi dan baru pulang tengah malam. Tapi, memang itulah yang harus dikerjakan agar selamat dari badai.

Bahkan, penjaminan terhadap bank jauh melebihi yang diinginkan banyak orang. Saya hanya mengusulkan bahwa yang penting ada. Ini pun sekadar untuk menenteramkan masyarakat. Sebab, jaminan itu pada kenyataannya tidak akan dipakai. Para pengusaha memang minta jaminan sampai Rp 1 miliar. Menurut saya, itu sudah sangat tinggi. Pemerintah ternyata justru menjamin sampai Rp 2 miliar. Sekali lagi, Rp 1 miliar atau Rp 10 miliar toh hanya jaminan. Di sini pemerintah sangat "cerdas" menyikapinya.

Setelah aman dari bahaya rush, perbankan memang masih perlu satu senjata lagi: likuiditas. Kini saatnya bank perlu diberi pinjaman. Tentu pinjaman yang sifatnya hanya untuk menggantikan sumber dana "satu malam". Dana "satu malam" itu biasanya mereka atasi sendiri dengan apa yang disebut "pinjaman antarbank". Setiap sore bank selalu tutup buku. Dari sini akan diketahui mana bank yang "kalah kliring" dan mana yang "surplus". Yang kalah kliring biasanya meminjam uang ke bank yang surplus.

DUA jam kemarin pagi adalah dua jam yang paling menegangkan bagi siapa pun yang tidak menginginkan Indonesia terseret dalam krisis keuangan dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News