Benarkah Banyak RS Indonesia Terlalu Cepat Menyatakan Kematian karena COVID-19

'Dia bukan milik kami lagi'
Salah seorang yang mempertanyakan soal pasien terlalu cepat dinyatakan terjangkit COVID-19 adalah Tyas Soemarto yang tinggal di Jakarta.
Tyas kehilangan kakak perempuannya beberapa hari lalu, setelah kakaknya dirawat di rumah sakit karena penyakit bawaan.
"Awalnya dokter mau memindahkan ke ICU untuk ditidaksadarkan dan diperiksa otaknya. Tapi anak-anaknya dan menantunya menolak karena takut kelewatan."
"Dari sini tampaknya dokter mulai putus asa dan secara tiba-tiba memanggil anaknya agar ibunya dicuci darah di tempat penderita COVID-19."
"Kakakku waktu masuk sudah dua kali swab PCR hasilnya negatif. Menjadi aneh kenapa tiba-tiba harus dicuci darah lagi, karena sehari sebelumnya baru dicuci darah.
"Dokter bilang [kepada anak kakaknya], "ibu kamu ada indikasi COVID karena lebih baik dicuci darah di tempat COVID. Karena tempat yang biasa penuh."
"Kalau menunggu hasil tes COVID di badan ibu kamu ini sudah banyak cairan dan kamu tanggung resikonya sendiri," demikian cerita Tyas.

Di tengah pandemi virus corona, muncul laporan dan keluhan warga bahwa anggota keluarga mereka terlalu cepat dinyatakan meninggal akibat terjangkit COVID-19 oleh pihak rumah sakit
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Kasus Penipuan Proyek Rp2,1 Miliar
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan