Benarkah Banyak RS Indonesia Terlalu Cepat Menyatakan Kematian karena COVID-19

Menurut Tyas yang pernah bekerja sebagai wartawan, tidak lama setelah perdebatan antara keluarga dengan dokter, dokter mengatakan hasil tes swab menunjukkan kakak perempuannya positif COVID-19.
Pemberitahuan didapatkan pihak keluarga secara lisan, namun mereka tidak mau menerima begitu dan meminta bukti data.
Dokter kemudian menunjukkan nama kakaknya masuk dalam daftar dengan hasil tes positif COVID-19 di komputer.
"Saat itu juga kita semua disuruh pulang dari rumah sakit, membawa semua barang-barang kakak. Tidak boleh lagi menjenguk dan hanya diberi report lewat video call."
"Di situ rasanya langsung ada tembok besar yang membatasi kami dengan almarhumah. Dia bukan lagi milik kami."
"Karena almarhumah langsung dimasukkan ke ICU COVID. Langsung dibius total, karena terus berontak. Dan dari jam ke jam kondisinya terus menurun, sampai koma dan meninggal dalam hitungan dua hari lebih."
"Ketika mengurus surat kematian di rumah sakit, ada pemandangan yang menyedihkan ketika membaca,"meninggal karena penyakit menular"," kata Tyas.
Tyas mengaku lewat perbincangan dengan pihak lainnya, ia mendapat informasi jika apa yang dialami kakaknya bukanlah hal yang pertama terjadi.
Di tengah pandemi virus corona, muncul laporan dan keluhan warga bahwa anggota keluarga mereka terlalu cepat dinyatakan meninggal akibat terjangkit COVID-19 oleh pihak rumah sakit
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Kasus Penipuan Proyek Rp2,1 Miliar