Benarkah Banyak RS Indonesia Terlalu Cepat Menyatakan Kematian karena COVID-19
Menurut Tyas yang pernah bekerja sebagai wartawan, tidak lama setelah perdebatan antara keluarga dengan dokter, dokter mengatakan hasil tes swab menunjukkan kakak perempuannya positif COVID-19.
Pemberitahuan didapatkan pihak keluarga secara lisan, namun mereka tidak mau menerima begitu dan meminta bukti data.
Dokter kemudian menunjukkan nama kakaknya masuk dalam daftar dengan hasil tes positif COVID-19 di komputer.
"Saat itu juga kita semua disuruh pulang dari rumah sakit, membawa semua barang-barang kakak. Tidak boleh lagi menjenguk dan hanya diberi report lewat video call."
"Di situ rasanya langsung ada tembok besar yang membatasi kami dengan almarhumah. Dia bukan lagi milik kami."
"Karena almarhumah langsung dimasukkan ke ICU COVID. Langsung dibius total, karena terus berontak. Dan dari jam ke jam kondisinya terus menurun, sampai koma dan meninggal dalam hitungan dua hari lebih."
"Ketika mengurus surat kematian di rumah sakit, ada pemandangan yang menyedihkan ketika membaca,"meninggal karena penyakit menular"," kata Tyas.
Tyas mengaku lewat perbincangan dengan pihak lainnya, ia mendapat informasi jika apa yang dialami kakaknya bukanlah hal yang pertama terjadi.
Di tengah pandemi virus corona, muncul laporan dan keluhan warga bahwa anggota keluarga mereka terlalu cepat dinyatakan meninggal akibat terjangkit COVID-19 oleh pihak rumah sakit
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata