Benarkah Banyak RS Indonesia Terlalu Cepat Menyatakan Kematian karena COVID-19

Benarkah Banyak RS Indonesia Terlalu Cepat Menyatakan Kematian karena COVID-19
Muncul keluhan dari beberapa keluarga di Indonesia jika anggota keluarga mereka meninggal benar-benar karena terjangkit COVID-19 atau tidak. (AP: Binsar Bakkara)

"Ada teman kakakku yang tabrakan parah karena masuk IGD juga dinyatakan meninggal karena COVID. Padahal meninggal tidak berapa lama setelah masuk IGD."

"Sepertinya tidak banyak keluarga yang menuntut ke rumah sakit, walau mereka sangat curiga. Kita semua takut memasalahkan hal ini karena takut dianggap tak ikhlas den menghambat perjalanan yang meninggal ke sisi Tuhan," katanya.

'COVID adalah virus dengan manifestasi 1000 penyakit'

Dalam percakapan dengan ABC Indonesia, dr Atok Irawan, Direktur RSUD Sidoarjo Jawa Timur tidak bisa memberikan tanggapan langsung terhadap kecurigaan yang disampaikan oleh keluarga Tyas Soemarto tersebut.

Benarkah Banyak RS Indonesia Terlalu Cepat Menyatakan Kematian karena COVID-19 Photo: Dr Atok Irawan, Direktur RSUD Sidoardjo di Jawa Timur. (Foto: Koleksi pribadi)

 

"Saya kira itu kasuistik ya," katanya.

Namun berbicara secara umum mengenai hasil tes PCR di rumah sakit, menurut Dr Atok, sekarang hasil tes COVID-19 sudah bisa diketahui dalam waktu enam jam.

Menurutnya keluarga bisa meminta kepastian apakah anggota keluarganya memiliki COVID-19 setelah meninggal.

"Bisa dilakukan swab PCR setelah meninggal pada jenazah suspek COVID menggunakan TCM [tes cepat molekuler] yang hasilnya satu jam untuk.memastikan protokol perawatan jenazah COVID," kata Dr Atok.

Di tengah pandemi virus corona, muncul laporan dan keluhan warga bahwa anggota keluarga mereka terlalu cepat dinyatakan meninggal akibat terjangkit COVID-19 oleh pihak rumah sakit

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News