Benarkah Biaya Premi Asuransi Mahal? Begini Fakta-Faktanya
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia saat ini makid sadar akan kebutuhan kepemilikan asuransi di masa pascapandemi Covid-19.
Produk asuransi merupakan salah satu alat bagi setiap individu dan keluarganya guna mewujudkan perencanaan finansial yang sehat di masa depan.
Kendati begitu, masih sering ditemui persepsi di tengah masyarakat yang menganggap premi asuransi mahal.
Persepsi itu acap kali timbul lantaran dampak yang dirasakan nasabah dari produk asuransi tidak terlihat secara langsung setelah membayarkan sejumlah uang atau harga (premi) karena risiko yang dijaminkan belum terjadi.
Menunda atau bahkan mengabaikan berasuransi bisa menyebabkan kondisi finansial rentan terhadap risiko kerugian yang sebenarnya dapat diminimalkan.
Asuransi merupakan salah satu pondasi utama dalam rencana keuangan yang sehat.
Kendati tak bisa menghentikan risiko yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu, asuransi bisa mengurangi dampak kerugian finansial yang timbul dari risiko yang terjadi.
Dengan kata lain, dengan mendapatkan asuransi memungkinkan seseorang untuk menjaga segala perencanaan keuangan tetap berjalan semestinya meskipun risiko terjadi seperti terkena penyakit atau kecelakaan.
Produk asuransi merupakan salah satu alat bagi setiap individu dan keluarganya guna mewujudkan perencanaan finansial yang sehat di masa depan.
- Prudential Indonesia Catat Kinerja Positif di Kuartal III/2024
- Asuransi Kitabisa Salurkan Santunan bagi Keluarga Penyadap Getah Pinus
- Selamat, Jasa Raharja Raih Penghargaan Indonesia Best Insurance Awards 2024
- Industri Asuransi Indonesia Tumbuh Positif, Total Aset Rp 1.132,49 T
- Indonesia Re Gelar Webinar IFRS 17
- Kasus Klaim Asuransi Buntu, Anggia Novita Lapor Polisi