Benarkah Efek Samping COVID-19 Membuat Daya Ingat dan Kecerdasan Menurun?

Benarkah Efek Samping COVID-19 Membuat Daya Ingat dan Kecerdasan Menurun?
Waspada COVID-19 dengan tetap pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dari hasil penelitian, ditemukan 11 persen subjek yang terinfeksi virus corona memiliki masalah memori setelah 8 bulan infeksi. Sementara, subjek yang negatif hanya 4 persen yang mengalami masalah memori.

Kemudian, pada kelompok ketiga yaitu peserta yang dipilih secara acak hanya terjadi 2 persen penurunan masalah memori.

Selain itu, kelompok yang positif COVID-19 juga melaporkan sebanyak 41 persen mengalami penurunan kesehatan yang signifikan dibandingkan 1 tahun sebelumnya. Sebanyak 12 persen melaporkan memiliki masalah konsentrasi.

Masalah Memori dapat Berujung pada Penyakit Alzheimer

Dilansir dari NBC News US, menurut studi, pasien COVID-19 yang kehilangan indra penciuman lebih mungkin mengalami gangguan kognitif contohnya hilang ingatan atau masalah komunikasi.

Kehilangan penciuman juga memprediksi tingkat keparahan perubahan otak dan penurunan kognitif. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Hubungan tersebut kemungkinan berkaitan dengan bagian otak yang disebut olfactory bulb. Fungsinya yaitu memproses aroma. 

Olfactory bulb juga mengirimkan sinyal ke bagian lain dari otak yang berperan dalam emosi, memori, dan pembelajaran.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan masalah ini merupakan titik awal virus corona memengaruhi otak. Itulah sebabnya penderita biasanya kehilangan indra penciuman.

Studi yang diterbitkan oleh The Lancet menemukan adanya gejala long covid yang paling umum enam bulan setelah infeksi.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News