Benarkah Helena Lim Seorang Apoteker? Begini Penjelasan Kombes Tubagus
Betulkah Helena Lim Seorang Apoteker? Begini Penjelasan Kombes Tubagus
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya terus mengusut kasus selebgram Helena Lim, yang sudah memperoleh vaksin Covid-19 terlebih dahulu meski bukan tenaga kesehatan.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki apakah perempuan yang dijuluki Crazy Rich PIK itu diklasifikasikan tenaga kesehatan atau bukan.
"Pertanyaanya apakah yang bersangkutan masuk ke dalam tenaga kesehatan atau bukan, apa kriteria tenaga kesehatan terdiri dari apa saja Nakes itu," ungkap Tubagus di Polda Metro Jaya, Jumat (19/2).
Lebih lanjut, Tubagus menegaskan, jika Helena Lim terbukti dinyatakan sebagai apoteker maka dia berhak menerima vaksin Covid-19 pada vaksinasi tahap satu.
Sebaliknya, jika tidak, Helena dapat dinyatakan memalsukan identitas.
"Betul, dia adalah sebagai petugas apotik betul, dia memiliki apotik iya, kapasitasnya dia bekerja di apotik iya. Pertanyaan itu tadi kami akan cek. Intinya begini saja, menentukan apakah dia termasuk kriteria Nakes atau tidak. Makanya perlu dilakukan klarifikasi kepada pihak-pihak lain begitu," katanya.
Hanya saja, lanjut Tubagus perihal identitas itu belum bisa dipastikan. Sebab, penyidik masih melakukan penyelidikan.
"Sementara ya, ini kan belum, saya bilang ini masih lidik, jadi saya tidak menentukan. Apabila dia bukan Nakes berarti dia salah memalsukan identitas," pungkasnya.
Penyidik Polda Metro Jaya terus mengusut kasus selebgram Helena Lim, yang sudah memperoleh vaksin Covid-19 terlebih dahulu meski bukan tenaga kesehatan
- Pernyataan Terbaru Helena Lim Saat Sidang Kasus Korupsi Timah
- Helena Lim Ceritakan Jadi Yatim Hingga Jualan Nasi & Keripik saat Bacakan Pleidoi
- Sidang Kasus Korupsi Timah, Helena Lim Bantah Soal Ini
- Soal Stigma Crazy Rich PIK, Helena Lim: Saya Membayar dengan Harga Diri
- Harvey Moeis: Saya Sangat Merasa Bersalah Kepada...
- Helena Lim Dipenjara, Harvey Moeis Merasa Bersalah