Benarkah Lebih Banyak Pria Meninggal karena Corona?

Ahuja mengutip beberapa faktor, seperti merokok atau bahkan perawatan di rumah sakit, sebagai alasan perbedaan tersebut tetapi juga mengatakan bahwa perbedaan hormon bisa memengaruhi respons sistem kekebalan pria terhadap virus, seperti yang dilakukan para peneliti.
"Berkurangnya kerentanan perempuan terhadap infeksi virus bisa dikaitkan dengan perlindungan dari kromosom X dan hormon seks, yang memainkan peran penting dalam kekebalan bawaan dan adaptif," tulis para peneliti dalam Lancet.
Selain itu, sekitar setengah dari pasien yang terinfeksi 2019-nCoV memiliki penyakit kronis yang mendasari, terutama penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular dan diabetes, ini mirip dengan MERS-CoV.
"Hasil kami menunjukkan bahwa 2019-nCoV lebih mungkin menginfeksi laki-laki dewasa yang lebih tua dengan komorbiditas kronis sebagai akibat dari fungsi kekebalan tubuh pasien yang lebih lemah," kata para peneliti.(fny/jpnn)
Sebuah penelitian di Tiongkok menemukan bahwa dua pertiga dari pasien corona yang memerlukan rawat inap adalah laki-laki.
Redaktur & Reporter : Fany
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah