Benarkah Nikotin Sebagai Zat Paling Berbahaya dalam Rokok?

jpnn.com, JAKARTA - Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, menjelaskan TAR berbeda jauh dengan nikotin, khususnya dari sisi bahaya yang ditimbulkan.
Menurut Shoim, TAR merupakan zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang dihasilkan dari proses pembakaran pada rokok.
Senyawa ini bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker serta dapat memicu berbagai pernyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok.
“Ada ribuan senyawa kimia dalam asap rokok, beberapa di antaranya memang bersifat karsinogenik, seperti TAR. Jadi, bahan kimia dalam TAR inilah yang memicu penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok,” kata Shoim.
Mengacu kepada National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang bisa memicu kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit lainnya. Dari sekitar 7 ribu bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu di antaranya terdapat pada TAR.
Tak hanya itu, TAR juga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis yang berkaitan dengan peredaran darah pada jantung maupun diabetes.
Sebab, zat kimia dalam TAR yang diabsorbsi oleh paru-paru akan mengalir ke peredaran darah.
“Namun belum banyak penelitian yang membuktikan bahwa TAR bisa menyebabkan jantung dan diabetes. Penyebab suatu penyakit sering kali sangat kompleks,” ucapnya.
Tak hanya itu, TAR juga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis yang berkaitan dengan peredaran darah pada jantung maupun diabetes.
- Momen Santap Lebaran, Pakar Gizi Ingatkan Hal Penting Ini
- 5 Makanan yang Tidak Baik untuk Jantung
- 5 Rekomendasi Sayuran untuk Penderita Diabetes
- Anak Ungkap Penyebab Mpok Atiek Dilarikan ke Rumah Sakit
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok
- Mpok Atiek Dilarikan ke Rumah Sakit, Begini Kondisinya