Benarkah Obat Herbal Mampu Tangkal Virus Corona? Ini Kata Pakar
jpnn.com, YOGYAKARTA - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Suwijiyo Pramono menyebutkan obat herbal atau tardisional bukan berfungsi sebagai antivirus namun mampu meningkatkan daya tahan tubuh jika dikonsumsi.
"Obat herbal digunakan sebagai terapi pendukung obat standar untuk membantu penyembuhan pasien," kata Suwijiyo melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (10/7).
Menurut Suwijiyo, banyak obat herbal yang secara empiris telah digunakan masyarakat dan telah melalui berbagai uji untuk menstimulasi imun.
Beberapa di antaranya adalah herbal dengan kandungan kimia seperti temulawak, kunyit, jahe, meniran, sambiloto, buah jambu biji, buah mengkudu, gel daun lidah buaya, sediaan ramuan, serta bahan topikal dan inhalasi seperti pada eukalyptus.
Ia mengatakan terdapat sejumlah tantangan dalam pengujian herbal sebagai obat, termasuk untuk penanganan COVID-19.
Selain harus ada data secara empirik tentang penggunaan bahan herbal tersebut, perlu melewati sejumlah proses pengujian panjang mulai dari uji "antiviral via docking", "in vitro", "farmakokinetik in vivo" hingga uji klinik on top.
Menyinggung tentang kalung eukalyptus, menurut dia, penggunaan eucalyptus dalam bentuk kalung untuk alat kesehatan menurutnya memang bisa saja berpotensi membantu proses penyembuhan pasien COVID-19.
Kendati begitu, menurut dia, penggunaan dalam bentuk kalung harus diuji secara klinis.
Terdapat sejumlah tantangan dalam pengujian herbal sebagai obat, termasuk untuk penanganan COVID-19.
- 7 Herbal yang Ampuh untuk Mengatasi Sakit Tenggorokan
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Atasi Rematik dengan Mengonsumsi 3 Herbal Ini
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Formula Baru Bejo Jahe Merah untuk Tangkal Masuk Angin
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya