Benarkah Obesitas Menambah Risiko Terjangkiti Virus Corona?

Obesitas didefinisikan dengan indeks massa tubuh seseorang (BMI), yaitu berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter (kg / m²).
Mengapa obesitas meningkatkan risiko?

Umumnya fungsi paru-paru orang yang kelebihan berat badan dapat mengalami penurunan.
Obesitas berat meningkatkan risiko masalah pernapasan serius yang disebut sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yaitu komplikasi utama dalam kasus COVID-19.
Orang yang kegemukan bisa lebih sulit bernapas karena kelebihan berat badan di sekitar perutnya.
Orang dengan obesitas juga lebih cenderung memiliki penyakit lainnya, seperti diabetes dan penyakit kelainan jantung.
Tak hanya itu, mereka dengan kelebihan berat badan juga memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi di dalam tubuh mereka, sehingga dapat menghambat respon imunitas dan membuatnya lebih sulit melawan coronavirus.
"Ketika virus masuk dan menginfeksi, maka peradangan tingkat rendah ini tampaknya menjadi lebih jelas," jelas Profesor Amanda Salis dari University of Western Australia.
Sudah banyak diketahui risiko virus corona pada orang berusia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit bawaan
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang