Benarkah Olahraga Hanya Baik Dilakukan di Luar Jam Kerja?
Coenen menggunakan contoh untuk melakukan lari 30 menit di luar jam kerja.
"Hal itu meningkatkan detak jantung Anda dan Anda merasa baik setelahnya, tetapi ketika Anda aktif secara fisik di tempat kerja, itu adalah jenis aktivitas yang sangat berbeda," kata Coenen.
"Anda bekerja selama delapan jam sehari dan memiliki waktu istirahat yang terbatas. Anda mengangkat, melakukan gerakan berulang dan penanganan manual," jelas Coenen.
Coenen menjelaskan bahwa kegiatan berkelanjutan ini sebenarnya bisa menghambat fungsi sistem kardiovaskular seseorang daripada meningkatkannya.
Untuk mengumpulkan temuan mereka untuk penelitian, yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, para peneliti menggabungkan hasil dari 17 studi yang berasal dari 1960 hingga 2010, mengumpulkan data pada hampir 200 ribu orang secara total.
Selain tingkat aktivitas fisik, mereka memeriksa faktor gaya hidup lain yang termasuk dalam berbagai studi, seperti alkohol dan merokok.
"Hasil tinjauan ini menunjukkan konsekuensi kesehatan yang merugikan terkait dengan aktivitas fisik kerja tingkat tinggi pada pria, bahkan ketika kami telah menyesuaikan untuk faktor yang relevan (seperti aktivitas fisik waktu luang)," para peneliti menyimpulkan.
Bukti ini menunjukkan bahwa panduan aktivitas fisik harus membedakan antara aktivitas fisik waktu kerja dan waktu luang.
Kemewahan seperti itu mungkin tidak selalu tersedia untuk Anda di tempat kerja, yang bisa memperburuk efek negatif.
- Technogym & MOIE Hadirkan Nuansa Elegan dalam Kebugaran
- Upbit Indonesia Dukung Generasi Muda di Bidang Olahraga Kancah Internasional
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- HUT Ke-60 Golkar, Ahmad Irawan Gelorakan Semangat dan Gaya Hidup Sehat
- Dukung Pertumbuhan Komunitas Lokal, SnackVideo Akan Bantu Sediakan Sarana Olahraga
- Fokus KORMI hingga 2045, Menjadikan Indonesia Bugar Lewat Anak Muda