Benarkah Orang Narsistik Jarang Stres?
jpnn.com, JAKARTA - Orang yang kerap menunjukkan sifat narsistik mungkin jarang mengalami stres atau depresi.
Para peneliti dari Queen's University Belfast melakukan penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana memiliki sifat narsistik bisa memengaruhi kesejahteraan mental seseorang.
Menurut American Psychological Association, kepribadian narsisistik ditandai oleh perhatian dan penilaian diri yang berlebihan. Sementara beberapa orang mungkin melihat sifat-sifat kepribadian narsisistik sebagai suatu sifat yang buruk. Namun, para peneliti dari studi ini berpendapat bahwa menjadi seorang narsistik bisa memberikan hasil yang positif.
Untuk penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Personality and Individual Differences dan European Psychiatry, tim peneliti tersebut menilai 700 orang di tiga studi terpisah.
Para peserta dalam ketiga studi diminta untuk mengisi kuesioner laporan diri yang mengukur narsisme subklinis, ketangguhan mental, gejala depresi dan stres yang dirasakan.
Para ilmuwan menguraikan bahwa ada dua bentuk narsisme yang dominan: parah dan rentan. "Narsisme adalah bagian dari kepribadian yang juga mencakup machiavellianisme, psikopati dan sadisme," kata Dr Kostas Papageorgiou, dari sekolah psikologi Queen, seperti dilansir laman Independent, Minggu (5/1).
"Narsisis yang rentan cenderung lebih defensif dan memandang perilaku orang lain sebagai musuh, sedangkan narsisis yang parah biasanya memiliki perasaan penting yang terlalu tinggi dan keasyikan dengan status dan kekuasaan," jelas Papageorgiou.
Dr. Papageorgiou menjelaskan bahwa tim peneliti mencatat hubungan antara sifat-sifat narsisme muluk atau parah dan kesejahteraan mental.
Para peneliti berpendapat bahwa menjadi seorang narsistik bisa memberikan hasil yang positif.
- Monitor Aktivitas Fisik dan Kesehatan dengan 5 Wearable Tech Terbaik Ini
- Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko
- Ini 6 Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengatasinya, Simak
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Gen Z Rentan Stres, Timezone Indonesia Punya Solusinya
- Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur? Ini 5 Tip untuk Mengatasinya