Benarkah Polusi Udara Bisa Menurunkan Kualitas Air Mani?
jpnn.com - Memiliki keturunan setelah menikah umumnya menjadi harapan banyak pasangan. Akan tetapi, terkadang sulit terwujud karena masalah kesuburan.
Tak hanya pada wanita, gangguan kesuburan juga dapat dialami kaum pria ketika kualitas air mani tidak dalam kondisi normal.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, sepasang suami-istri disebut mengalami infertilitas bila tidak terjadi kehamilan setelah setahun melakukan hubungan intim rutin dan tidak menggunakan kontrasepsi apa pun.
Kasus infertilitas sendiri semakin sering dijumpai, baik di Indonesia maupun di negara lain.
Di Amerika, hampir 20 persen pasangan suami dan istri berkonsultasi untuk mendapatkan keturunan. Untuk di negara berkembang, WHO mencatat setidaknya satu dari empat pasangan mengalami masalah kesuburan.
Pada dasarnya, ada banyak faktor yang memicu infertilitas. Pada pria, faktor penentunya adalah kualitas air mani.
Kualitas air mani yang bagus ditentukan berdasarkan volume cairan mani, jumlah secara keseluruhan, jumlah air mani yang hidup, bentuk atau struktur air mani (morfologi), dan kemampuan bergerak air mani (motilitas).
Untuk memperoleh data-data tersebut, biasanya akan dilakukan analisis air mani di laboratorium.
Tak hanya pada wanita, gangguan kesuburan juga dapat dialami kaum pria ketika kualitas air mani tidak dalam kondisi normal.
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- BBM Berkadar Sulfur Tinggi, Ancaman Serius bagi Kualitas Udara Jakarta
- Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Integrasi Data dan Inventarisasi Emisi
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Isu Polusi Udara