Benarkah Rokok Elektrik Penyebab Gangguan Pertahanan Gusi? Begini Kata Akademisi Unpad

jpnn.com, JAKARTA - Produk tembakau alternatif, rokok elektrik atau vape terbukti memperlihatkan fungsi pertahanan gusi yang normal terhadap bakteri plak gigi dibandingkan pada perokok yang tidak beralih.
Hal tersebut berdasarkan hasil kajian klinis dengan judul “Respon Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitas Experimental),” yang dilakukan oleh akademisi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung, yakni Amaliya, Agus Susanto, dan Jimmy Gunawan.
Amaliya, anggota tim peneliti, menjelaskan penelitian ini melibatkan 15 responden berusia 18-55 tahun, yang dibagi ke dalam tiga kelompok dengan distribusi gender tidak merata.
Kelompok pertama adalah perokok dengan masa konsumsi rokok minimal satu tahun.
Kelompok kedua adalah pengguna vape yang telah beralih dari rokok dengan masa penggunaan vape minimal satu tahun.
Adapun kelompok terakhir adalah non-perokok atau bukan pengguna produk tembakau yang dijadikan sebagai acuan hasil penelitian.
“Hasil penelitian ini membuktikan pengguna vape yang telah beralih dari merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi yang dibuktikan dengan fungsi pertahanan gusi yang sama seperti yang dialami non-perokok. Artinya, (setelah beralih) kondisi pertahanan gusinya kembali normal,” kata Amaliya, Selasa (6/12).
Peradangan gusi merupakan mekanisme pertahanan dalam merespons plak bakteri yang menempel di permukaan gigi.
Pemerintah diminta mendukung penelitian dan kajian lebih lanjut dari produk alternatif tembakau ini agar menjadi jelas dampak pengunaannya.
- Selang Sehari, Bea Cukai Tegal Amankan Ribuan Batang Rokok Ilegal di 2 Wilayah Ini
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi
- Ini Tindak Lanjut Pelanggaran Cukai di Magetan Setelah Sanksi Administrasi Terbayarkan
- Presiden Direktur Sampoerna Paparkan Strategi Keberhasilan Perusahaan
- Ini Upaya Bea Cukai Gempur Rokok Ilegal di Jatim, Pimpinan Ponpes Beri Dukungan
- Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Opsi Bagi Perokok Konvensional