Benarkah Vape Efektif Bantu Berhenti Merokok?
jpnn.com, JAKARTA - Penelitian di Inggris membuktikan bahwa vape mampu mengurangi, dan bahkan meninggalkan kebiasaan merokok. Temuan tersebut merupakan hasil riset panjang yang dilakukan Action on Smoking and Health (ASH), dirilis pada 24 September lalu.
Data ASH mengungkapkan, di tahun 2019, sekitar 3,6 juta orang di Inggris merupakan pengguna vape. Sementara berdasarkan data kantor pusat statistik nasional, terdapat sekitar 7,2 juta perokok di Negara tersebut pada tahun 2018.
Dari total pengguna vape atau biasa diartikan rokok elektrik, sebanyak 54,1 persen di antaranya adalah mantan perokok, dengan alasan utama menggunakan vape adalah untuk membantu berhenti merokok (31 persen). Diikuti dengan alasan mencegah kambuhnya keinginan merokok (20 persen). Hanya 0,8 persen dari yang tidak pernah merokok namun menjadi vapers saat ini.
”Survei ASH Smokefree GB (Great Britain) adalah survei penggunaan e-cig (vape) terpanjang yang berjalan. Memberikan bukti paling mutakhir yang tersedia tentang bagaimana vaping berkembang di Inggris,” ungkap Ann McNeill, Profesor Kecanduan Tembakau di King's College London, dalam siaran pers yang dipublikasikan melalui situs resmi ASH.
Porsi mantan perokok yang hijrah menjadi vapers (sebutan pengguna vape) meningkat pada 2014. Namun menurutnya, hal terpenting adalah bahwa semua vapers berhasil berhenti merokok sepenuhnya. ”Karena jika tidak, mereka masih memaparkan diri pada risiko penyakit serius dan kecacatan yang disebabkan oleh merokok,” ulasnya.
Memang, lanjut McNeill, Vaping tidak bebas risiko. ”Tetapi jauh lebih kecil risikonya dibandingkan merokok, yang membunuh hampir 100 ribu orang per tahun di Inggris,” ujar McNeill yang juga penulis utama ulasan ‘Bukti independen e-rokok untuk Kesehatan Masyarakat Inggris’ itu.
ASH sebagai badan amal kesehatan yang bekerja untuk menghilangkan bahaya disebabkan penggunaan tembakau dengan sumber dana dari Cancer Research UK dan British Heart Foundation itu juga meriset beragam alasan meninggalkan rokok dan beralih ke vape.
Di luar dari mantan perokok, sebanyak 39,8 persen, dari vapers di Inggris masih merokok (penggunaan ganda). Alasan utama pengguna ganda ini adalah dalam rangka mengurangi jumlah rokok konvensional yang dihisap (21 persen).
Penelitian di Inggris membuktikan bahwa vape mampu mengurangi, dan bahkan meninggalkan kebiasaan merokok.
- Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan
- 5 Makanan yang Bantu Anda Berhenti Merokok
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- FUEL Luncurkan Inovasi Terbaru, Liquid dengan Varian 'Ice Cream Series'
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan