Bencana 2014 Lebih \'Ngeri\' Dibanding Tahun Lalu

Bencana 2014 Lebih \'Ngeri\' Dibanding Tahun Lalu
Bencana 2014 Lebih \'Ngeri\' Dibanding Tahun Lalu

jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pendataan dampak berbagai bencana alam di tanah air. Jika menilik dari jumlah korban jiwa, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa dampak bencana Januari-Februari 2014 jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. 

Sutopo menerangkan, selama 2013 ada 1.387 kejadian bencana dengan 825 jiwa tewas, 24.121 jiwa luka-luka. Sedangkan untuk pengungsi, jumlahnya mencapai 3,58 juta jiwa. "Tahun lalu, 86 ribu lebih rumah rusak," kata Sutopo. 

Nah, ternyata di tahun 2014, dampak bencana alamnya berpotensi lebih "ngeri" dibanding sebelumnya. Sebab, pada pada 1 Januari- 25 Februari 2014 saja, ada 372 kejadian bencana di Indonesia. Jumlah orang yang tewas pun sudah mencapai 245 jiwa tewas. Belum genap dua bulan saja jumlah pengungsi sudah mencapai 1,6 juta jiwa. Sedangkan rumah yang rusak tercatat 9.400 unit..

"Tercatat, bencana besar selama 2014 mulai dari erupsi Gunung Sinabung, banjir Jakarta, banjir Pantura Jawa, banjir bandang Sulawesi Utara dan erupsi Gunung Kelud," ujar Sutopo.

Ditambahkan Sutopo, daerah sebaran bencana secara nasional terkonsentrasi di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Tengah 89 kejadian, Jawa Timur 73 kejadian, Jawa Barat 60 kejadian, disusul Sumatera Selatan 20 kejadian, Lampung 18 kejadian, Banteng 13 kejadian.

"Pulau Jawa paling rentan terjadi bencana karena daya dukung dan daya tampung lingkungan sudah terlampaui. Sekitar 130 juta jiwa (59 persen) penduduk Indonesia tinggal di Jawa. Jadi tidak aneh kalau terjadi bencana dampaknya akna besar," tandasnya. (fat/jpnn)


JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pendataan dampak berbagai bencana alam di tanah air. Jika menilik dari jumlah korban


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News